Sragen — Wabah atau pagebluk Virus Corona membuat ratusan petani ikan (karamba) di Waduk Kedung Ombo (WKO) di Kecamatan Sumberlawang, Sragen menangis lantaran omzet mereka anjlok hampir separuh lebih. Sepinya permintaan pasar menjadi pemicu anjloknya omzet hingga mereka kesulitan menjual hasil panen dalam sebulan terakhir.
“Benar-benar stop, saat ini petani karamba menangis,” ujar Ketua Kelompok Petani Keramba Temu Karya Sumadi, baru-baru ini.
Sumadi mengatakan, saat ini kondisi pertanian keramba sangat terpukul sejak pagebluk Corona. Menurutnya, banyak konsumen yang menurunkan permintaannya, bahkan konsumen dari luar daerah hingga Bali menyetop permintaan.
Dijelskan, turunnya permintaan ikan ini membuat petani kesulitan menjual hasil panen ikan. Dampaknya, petani hanya bisa menjual tak lebih dari separuh penjualan pada hari biasa.
Menururnya, semua petani karamba mengeluhkan hal yang sama. Ia menyebut anggota kelompoknya ada 115 petani dengan jumlah keramba mencapai 4 ribu petak. Kalau penjualan ikanpada hari biasa bisa mencapai 6 ton, sekarang ini tak lebih dari 3 ton saja.
Kebijakan pemerintah tentang social dan physical distancing dalam upaya mengatasi Virus Corona membuat anjloknya permintaan. Akibatnya banyak warung makan dan restoran yang mengurangi stok ikan atau bahkan menutup sementara usahanya.
Ditambah lagi, anjloknya permintaan diikuti dengan melemahnya harga jual ikan. Harga ikan nila yang semula berkisar Rp 27 ribu per kilogram, turun hingga Rp 22 ribu/Kg.
Sementara ikan mas turun menjadi Rp 20 ribu/Kg, dari harga normal Rp 26 ribu/Kg. Kondisi ini diperparah dengan harga pakan yang naik sekitar Rp 225/Kg.
Editor : Marhaendra Wijanarko"ikan" - Google Berita
April 16, 2020 at 02:09PM
https://ift.tt/2Kbw6WZ
Pagebluk Corona, Petani Ikan di Waduk Kedung Ombo Menangis - Timlo Net
"ikan" - Google Berita
https://ift.tt/2Lm4jo8
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pagebluk Corona, Petani Ikan di Waduk Kedung Ombo Menangis - Timlo Net"
Post a Comment