Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil
SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Bisnis ikan di Kabupaten Aceh Singkil, sempat terpuruk ketika wabah virus Corona (Covid-19) pertama kali mencuat.
Sebab pengiriman ikan ke Medan, Sumatera Utara, sebagai pasar utama ikan asal Aceh Singkil, stop.
Kondisi itu menyebabkan harga ikan terjun bebas.
Praktis produksi ikan yang dihasilkan nelayan hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal. Tentu saja permintaannya terbatas.
Namun perlahan bisnis ikan mulai menggeliat. Setelah pasar utama ikan Aceh Singkil, yaitu Medan, kembali menerima pasokan ikan.
"Toke ikan sudah kembali membeli. Tadinya sempat tutup, karena Medan tak menerima," kata Mawardi Camat Pulau Banyak Barat, Minggu (19/4/2020).
• Mohammed bin Salman Putra Mahkota Arab Saudi Beli Klub Liga Inggris Newcastle United RP 5,8 Triliun
Hanya saja untuk ikan kualitas ekspor harganya masih murah. Hal itu disebabkan, ekspor ikan belum bisa dilakukan.
Sementara harga ikan untuk memenuhi kebutuhan lokal tetap stabil. Umpamanya nawi (mangrove jack) harganya masih dikisaran Rp 40 ribu per kilo.
"Kalau ikan ekspor, tadinya Rp 60 ribu per kilo. Sekarang paling Rp 25 ribu sekilo," kata Mawardi.
"ikan" - Google Berita
April 19, 2020 at 11:29AM
https://ift.tt/3bkvn1T
Sempat Terpuruk, Bisnis Ikan di Aceh Singkil Mulai Menggeliat - Serambi Indonesia
"ikan" - Google Berita
https://ift.tt/2Lm4jo8
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sempat Terpuruk, Bisnis Ikan di Aceh Singkil Mulai Menggeliat - Serambi Indonesia"
Post a Comment