NEW YORK, iNews.id - "Jika Anda menangkap ikan gabus utara, pertama kali yang harus Anda lakukan adalah membunuhnya dan membekukannya. Jangan lepaskan. Ingat, ikan ini bisa bertahan hidup di darat."
Seruan ini berasal dari Departemen Sumber Daya Alam (DNP) di negara bagian Georgia, Amerika Serikat (AS), yang merupakan negara bagian ke-15 yang sedang mewaspadai hewan predator yang rakus ini.
Ikan gabus utara (Channa argus) adalah ikan pemangsa rakus berbadan tipis dengan kepala datar. Ikan gabus ini memakan apa saja dalam jangkauannya, termasuk sesama ikan, katak, dan kepiting.
Panjangnya bisa mencapai 80 cm, serta bisa bernapas, dan "berjalan" di darat. Kemampuan ini bisa membuatnya pindah dari satu perairan ke yang lain.
Sekali ikan itu tiba di sebuah perairan, populasinya sulit diberantas karena yang betina bisa bertelur 10.000 telur setahun.
Spesies ikan gabus ini berasal dari China, Rusia, dan semenanjung Korea. Keberadaannya di AS dideteksi lebih dari 10 tahun lalu. Sejauh ini ada empat spesies ikan gabus di AS.
Pihak berwenang menduga, penyebaran dimulai ketika ikan ini dilepaskan dengan sengaja di perairan oleh orang yang membelinya sebagai peliharaan.
Ikan ini juga ditemukan di alam liar di beberapa negara bagian: Florida, New York, Virginia, California, Massachusetts, dan Maryland.
Temuan pertama di Maryland pada 2002 cukup mengkhawatirkan karena ikan yang ditemukan adalah anaknya, tanda bahwa spesies ini beranak pinak dengan sukses di alam liar.
Pihak berwenang di Georgia mengumumkan peringatan pada 8 Oktober sesudah seorang nelayan memastikan menangkap seekor ikan gabus tersebut di negara bagian itu.
Dalam seruannya, DNP meminta masyarakat agar ingat bahwa ikan ini bisa bertahan hidup di darat, serta memotret ikan ini dan mencatat di mana si ikan ditangkap.
"Memang jalannya panjang, tapi mungkin saja kita bisa menangkap mereka semua sehingga mereka tidak menetap," kata Scott Robinson, pejabat di DNP Georgia.
"Lalu kami akan terus memantau kawasan itu dan daerah hilirnya."
Bagaimana caranya bertahan hidup di darat?
Martin Genner, profesor bidang ekologi evolusioner dan biologi perairan di University of Bristol, Inggris, menjelaskan bagaimana cara ikan gabus ini bertahan di daratan.
"Di habitat asal mereka di Asia, ikan ini hidup di rawa dengan kandungan oksigen rendah, semisal sawah dan hutan rawa," kata Genner.
"Ikan yang hidup di tempat seperti itu punya cara adaptasi untuk bertahan, yaitu dengan memaksimalkan pemasukan oksigen mereka dari lingkungannya."
Menurut Genner, spesies ini berevolusi mengembangkan ruang udara di belakang insang yang disebut ruang suprabranchial.
Normalnya, ikan bernapas dengan insang dan oksigen keluar masuk lewat sana.
"Namun ikan gabus ini bisa muncul ke permukaan, mengambil udara dan menyelam lagi ke dasar dengan menggunakan oksigen di ruang khusus itu," kata Genner.
Kemampuan ikan gabus ini untuk bernapas di luar air memungkinkan mereka melakukan migrasi jarak pendek di atas darat. Di negara tropis, rawa-rawa sering kering, maka ikan ini mengembangkan kemampuan migrasi ke perairan lain.
"Ikan gabus mengembangkan kemampuan berpindah lewat daratan. Mereka melakukannya dengan kasar, dengan cara menyeret badannya dan mendorong dengan sirip. Mereka bisa bertahan hidup dalam waktu singkat dalam keadaan begini karena mereka bisa menyimpan udara di ruang khusus itu."
Menurut Genner, ikan gabus bukan satu-satunya ikan yang bisa bernapas di darat.
"Ikan lele juga memiliki ruang suprabranchial," kata Genner.
Spesies lain bisa bernapas di luar air karena memiliki paru-paru yang mirip manusia.
"Paru-paru mereka tidak menarik dan mengeluarkan napas, tapi bisa mengambil udara untuk digunakan di lingkungan dengan kadar oksigen rendah," katanya, seperti dikutip BBC.
Ikan lain seperti gurame memiliki paru-paru yang mirip labirin, yang berfungsi seperti paru-paru. Gurame bisa memanjat dan berpindah tempat di daratan dalam jarak pendek.
Daya tahan ikan gabus ini juga menjelaskan kenapa pihak berwenang di Georgia menyerukan agar orang membersihkan pakaian, peralatan, perahu atau bahkan anjing mereka yang sempat terkena air.
Rakusnya ikan gabus ini juga bisa memengaruhi persediaan makanan bagi spesies lain.
Kemampuannya bertahan hidup di perairan rendah oksigen membuat ikan ini unggul dibanding spesies lain seperti ikan forel dan bass, yang butuh lebih banyak oksigen untuk berkembang.
Tak mengejutkan jika ikan gabus ini punya reputasi cukup seram.
Pada kanal dokumenter National Geographic, dia dijuluki "Fishzilla" yang merujuk pada monster khayalalan, Godzilla.
Editor : Nathania Riris Michico
"ikan" - Google Berita
October 23, 2019 at 07:04AM
https://ift.tt/2pEiixj
Bisa Bertahan 3 Hari di Darat, Ikan Gabus Rakus Bikin Repot Pemerintah AS - iNews
"ikan" - Google Berita
https://ift.tt/2Lm4jo8
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bisa Bertahan 3 Hari di Darat, Ikan Gabus Rakus Bikin Repot Pemerintah AS - iNews"
Post a Comment