TEMPO.CO, Banyuasin - Ikan Lele bisa menjadi aneka rupa hidangan, bukan sekadar lauk pauk pendamping nasi putih. Di tangan pembudidaya lele di Talang Buluh, RT 28,RW 06, Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, lele bisa menjadi kudapan atau camilan, bergiz, dan dengan harga yang terjangkau.
Soal rasa tak perlu diragukan lagi. Kepala Perwakilan Food and Agriculture Organization atau FAO di Indonesia, Stephen Rudgard mengangkat kedua jempolnya usai mencicipi sepotong keripik kulit Lele.
"Agak keras tapi enak," kata Stephen, Rabu, 16 Oktober 2019. Stephen kala itu berkunjung ke sentra pengembangbiakan ikan budidaya berbasis pakan mandiri di desa Sungai Rengit, Banyuasin.
Di sana, Stephen ikut menikmati hidangan ikan patin dan gurame bakar. Selain soal taste dia juga tertarik melihat kemasan olahan lele dengan merek Le" Otonk ini yang dia sebut sangat menarik. Selain keripik, Le" Otonk juga memproduksi kerupuk tulang dan abon lele. Harganya dijamin tidak menguras kantong anda.
Kepala perwakilan FOA di Indonesia, Stephen Rudgard mencicipi keripik ikan lele karya petambak di desa Talang Buluh, Banyuasin. Stephen dan Kementerian Kelautan dan Perikanan hadir di daerah tersebut dalam rangka memperingatan hari pangan sedunia. TEMPO/PARLIZA HENDRAWAN
Sebelum mencicipi olahan Lele, Stephen yang pernah tinggal di Plaju, Palembang pada era tahun 1960an ini mengaku sempat bernostalgia ke tempat dia pernah tinggal pada era presiden Soekarno itu.
Menurutnya Plaju, Palembang tetap elok. Pengalamannya melakukan napak tilas di Palembang ini akan dia ceritakan pada ayahnya yang saat ini sudah berusia 96 tahun. "Saya pulang kembali ke Plaju, melihat rumah tempat tinggal kami dulu," ujarnya.
Karmila Wati, pengelola Le" Otonk menjelaskan harga produk olahan Lele tidak terlalu mahal. Namun demikian ia menjamin aneka produknya memiliki kualitas nomor wahid. Kerupuk tulang ikan lele berat 100 gr dijual Rp20.000, keripik kulit Lele 100gr Rp20.000, sambal lengkong lele 100 gr Rp20.000, abon lele 100 gr Rp 20.000.
Lele asap dengan berat 300 ons Rp 30.000, kemplang panggang lele Rp10.000, kerupuk lele dan kerupuk tulang lele Rp10.000, kemplang lele pedas Rp10.000. "Prosesnya produksinya sederhana sekali," katanya.
Petambak ikan Budidaya di desa Sungai Rengit membakar ikan jenis patin dan gurame untuk memenuhi kebutuhan gizi rumah tangga. kelompok ini juga menjual ikan segar ke pasar-pasat di Palembang hingga Lampung dan Jambi. TEMPO/PARLIZA HENDRAWAN
Dia menjelaskan, sebelum bahan olahan di goreng di atas tungku dengan api sedang, ikan dikukus terlebih dahulu. Kemudian dari kukusan itu diambil atau dipisahkan kulit ikan dengan bagian daging. Dari tahapan itu, daging ikan bisa diolah untuk dijadikan abon dan sambal lingkung.
Sedangkan bagian Kulit diolah untuk dijadikan krispi. "Bagian tulang di presto lagi lalu digiling untuk dijadikan kerupuk," ujarnya sembari mengatakan pihaknya memiliki 48 kolam ikan lele dan beberapa kolam terapi ikan. PARLIZA HENDRAWAN
"ikan" - Google Berita
October 20, 2019 at 12:00PM
https://ift.tt/2oWFoPJ
Ikan Lele Tak Hanya Dipanggang dan Digoreng, Ini Pilihan Lainnya - Tempo
"ikan" - Google Berita
https://ift.tt/2Lm4jo8
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ikan Lele Tak Hanya Dipanggang dan Digoreng, Ini Pilihan Lainnya - Tempo"
Post a Comment